cover
Contact Name
Komariah
Contact Email
komariah@trisakti.ac.id
Phone
+62271-648939
Journal Mail Official
sembio@fkip.uns.ac.id
Editorial Address
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Gedung D Lt 3 FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Jawa Tengah INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Proceeding Biology Education Conference
Core Subject : Health, Science,
Proceeding Biology Education Conference was published since 2003, with title Prosiding Seminar Nasional Biologi. The early number of the journal were published offline
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 85 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi" : 85 Documents clear
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Yasir Sidiq; Baskoro Adi Prayitno; Puguh Karyanto; Bowo Sugiharto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran INSTAD terhadap keterampilan proses sains. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain posttest only non equivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta, menetapkan variable keterampilan proses sains yang diukur menggunakan lembar observasi dan tes tertulis. Aspek mengamati, mengelompokkan, mengkomunikasikan, merancang percobaan, dan melaksanakan percobaan diukur dengan lembar observasi, sedangkan aspek merumuskan hipotesis diukur dengan tes tertulis. Dua kelas ditetapkan dalam penelitian sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemilihan kelas tersebut dilakukan secara clustered random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran INSTAD berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa.   Kata kunci:  Keterampilan Proses Sains, INSTAD
PENGARUH BAHAN PENSTABIL TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA YOGHURT YANG DIBUAT DARI TEPUNG KEDELAI RENDAH LEMAK (The Effect of Stabilizers On the Physico-chemical Properties of Yoghurt Made From Low-Fat Soybean Flour) Rauf, Rusdin; Sarbini, Dwi
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat fisik dan kimia yoghurt yang dibuat dari tepung kedelai rendah lemak dengan penambahan variasi bahan penstabil. Kedelai diolah menjadi tepung kedelai, kemudian dilakukan ekstraksi minyak menggunakan pelarut hexana untuk mengurangi kadar lemaknya. Bahan penstabil yang ditambahkan yaitu pati singkong, pati jagung, dan gelatin pada konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2%. Data dianalisis menggunakan GLM-univariate dan anova satu arah, yang dilanjutkan dengan Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada  pengaruh konsentrasi bahan penstabil terhadap total asam yoghurt. Konsentrasi bahan penstabil yang rendah menunjukkan total asam yang rendah, yaitu S-1% (3,15%), J-1% (3,2%), dan G-1% (3,17%). Jenis bahan penstabil dan konsentrasinya berpengaruh terhadap pH, viskositas, dan syneresis yoghurt. Level pH terendah diberikan oleh yoghurt J-2% yaitu 4,12. Viskositas tertinggi ditunjukkan oleh yoghurt S-2%, yaitu 169,26 cP. Syneresis tertinggi diberikan oleh yoghurt S-1% (52,46%).   Kata Kunci: yoghurt, kedelai, penstabil, pH, keasaman, viskositas, syneresis.
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN DAN BUAH MURBEI (Morus alba L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Shigella dysenteriae Utami Sri Hastuti; Anggia Oktantia; Henny Nurul Khasanah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Buah murbei (Morus alba L.) selain dapat dikonsumsi langsung, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk. Daun murbei juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit, antara lain: batuk, gangguan pencernaan makanan, bisul radang kulit. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji daya antibakteri dari ekstrak ethanol daun dan buah murbei  (M. alba L.) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro; 2) menguji daya antibakteri dari ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap Shigella dysenteriae secara in vitro; 3) mengetahui konsentrasi ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus; 4) mengetahui konsentrasi ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan  Shigella dysenteriae. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi FMIPA UM dan laboratorium ekstraksi Materia Medika Batu. Daun dan buah murbei (M. alba L.) dihaluskan dan dilakukan maserasi dengan alkohol 95% selama 3 hari, kemudian disaring steril. Hasil penyaringan daun dan buah murbei tersebut dipisahkan dari pelarutnya melalui evaporasi. Selanjutnya dilakukan pengenceran ekstrak untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak 5%, 15%, 25%, 35%, 45%, 55%, 65%, 75%, 85%, dan 95%. Pengujian daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Ekstrak daun dan buah murbei (M. alba L.) diperlakukan pada biakan S. aureus dan S. dysenteriae yang telah ditumbuhkan pada medium Nutrient Agar dan diinkubasikan pada suhu 37ºC selama 1 24 jam. Penentuan daya antibakteri ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) dilakukan berdasarkan hasil zona hambat perrtumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Shigella dysenteriae pada medium Nutrient Agar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh yang signifikan dari ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro; 2) ada pengaruh yang signifikan dari ekstrak ethanol daun dan buah murbei (M. alba L.) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap Shigella dycenteriae secara in vitro; 3) konsentrasi baik ekstrak daun maupun buah murbei (M. alba L.) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus ialah 85%; 4) konsentrasi ekstrak daun murbei (M. alba L.) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan  Shigella dysenteriae ialah 95%, sedangkan konsentrasi ekstrak buah murbei (M. alba L.) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan  Shigella dysenteriae ialah 85%.   Kata Kunci: daun dan buah murbei (M. alba L.), efek antibakteri, Staphylococcus aureus, Shigella dysenteriae.
PENGARUH DOSIS EKSTRAK AIR KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir.) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN MENCIT (Mus musculus) Trianik Widyaningrum; Annisa Andriyani
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Kangkung merupakan jenis sayuran yang kaya beta karotin dan serat pangan. Kangkung dapat berperan sebagai anti racun (antitoksik), anti radang, peluruh kencing, dan menghentikan pendarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air kangkung (Ipomoea reptans Poir) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin mencit (Mus musculus), serta untuk  mengetahui dosis ektrak air kangkung yang paling berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu dosis ekstrak air kangkung dengan perlakuan yaitu A (1,25% setara dengan dosis 0,125 gram/KgBB), B (2,5%  setara dengan dosis 0,25 gram/KgBB), C (5% setara dengan dosis 0,5 gram/KgBB), D (10% setara dengan dosis 1 gram/KgBB), dan kontrol (tanpa pemberian ekstrak air kangkung). Perhitungan jumlah jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-20 setelah pemberian ekstrak air kangkung. Untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak air kangkung terhadap jumlah eritrosit pada mencit dilakukan analisis regresi, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dilakukan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air kangkung berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada mencit. Dosis yang paling berpengaruh adalah perlakuan D (dosis ekstrak air kangkung 1 gram/KgBB).   Kata Kunci: Ekstrak air kangkung, Ipomoea reptans Poir, mencit (Mus musculus), jumlah eritrosit, dan kadar hemoglobin
DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PEMANTULAN CAHAYA PADA OPEN CLASS LESSON STUDY DI SMPN MODEL TERPADU BOJONEGORO Siti Nurmalita; Fathur Rohim; Ahmadi Ahmadi
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Lesson study merupakan suatu model pembinaan pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji kegiatan pembelajaran melalui kegiatan perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see) secara kolaboratif yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri. Kegiatan lesson study yang dilaksanakan di SMPN-Model Terpadu Bojonegoro bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Pada saat open class, pembelajaran dilaksanakan dengan metode direct instruction yang dilengkapi dengan percobaan sederhana. DI dipilih karena sesuai tujuan pembelajaran dan materi ajar. Menurut observer, kegiatan open class dengan metode DI yang dilengkapi percobaan sederhana mampu meningkatkan minat belajar peserta didik. Meskipun sederhana, namun percobaan yang dilakukan memberikan suasana menyenangkan selama proses pembelajaran. Materi yang disampaikan mampu diterima dengan baik oleh peserta didik, mereka mampu merancang dan melakukan percobaan, menggambar jalannya sinar pada cermin datar, menyimpulkan sifat-sifat cahaya dan melukis bayangan pada cermin datar.   Kata Kunci: direct instruction, lesson study, pemantulan cahaya
AKTIVITAS INSEKTISIDAL EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (Eupatorium odoratum L.) TERHADAP WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) Novi Febrianti; Dwi Rahayu
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Kirinyuh (Eupatorium odoratum) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, dan seskuiterpen yang bersifat insektisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas insektisidal ekstrak etanol daun kirinyuh terhadap wereng coklat dan nilai LC50-24 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menvariasikan  konsentrasi ekstrak etanol daun kirinyuh, yaitu 0%, 3%, 6%, 9% dan 12%. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis  regresi, probit, dan  Anava yang dilanjutkan BNT 5%. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh mempunyai aktivitas insektisidal terhadap wereng coklat, semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun kirinyuh  maka semakin tinggi pula tingkat kematian wereng coklat. Nilai LC50-24 jam adalah sebesar 14,905%. Berbagai konsentrasi ekstrak etanol yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tingkat kematian wereng coklat.   Kata kunci:  aktivitas insektisidal, kirinyuh (Eupatorium odoralum L.), wereng coklat
TANTANGAN ABAD XXI YANG HARUS DIJAWAB BIOLOGIWAN INDONESIA Mien A. Rifai
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudah umum diakui bahwa biologi adalah dasar penguasaan dan pengembangan ilmu serta pemanfaatan teknologi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kedokteran, kesehatan, lingkungan, dan disiplin ilmu-ilmu serta teknologi lain yang kegiatannya ditumpukan pada sumber daya alam hayati. Dalam beberapa dasawarsa terakhir kita menyaksikan bahwa biologi dan segenap cabang spesialisasi serta ranting-ranting superspesialisasinya maju dengan pesatnya, akan tetapi disiplin terapan yang lain juga tumbuh melesat dengan lebih cepat lagi karena dipacu oleh desakan kepentingan yang sangat bersifat antroposentris. Jika dulu tergelar jarak waktu panjang sampai belasan tahun antara temuan ilmiah potensi kemampuan jamur Penicillium notatum untuk menekan pertumbuhan bakteri (1929) dan penerapan luasnya sebagai obat suntik antibiotik penisilin (1944) yang sangat terkenal, sekarang hanya diperlukan waktu bulanan saja untuk dapat mengambil manfaat praktis sebuah pengungkapan spektakular bioteknologi.
ANALISIS SUBSTANSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SAINS DI BUKU PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SMA Murni Ramli
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Pendidikan multukural sains dalam pembelajaran biologi menekankan pada diangkatnya pengetahuan indigenous dalam pembelajaran biologi. Dengan asumsi bahwa peserta didik telah memiliki pengetahuan biologi sebelum menerima pembelajaran sains di sekolah, yang diperolehnya dari keluarga, etnik, dan lingkungan sekitarnya, maka proses belajar biologi di sekolah seharusnya dikembangkan untuk menggali dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap pengetahuan indigenous tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis substansi dan juga perubahan dan perkembangan substansi terkait dengan pendidikan multikultural sains dalam buku-buku pelajaran Biologi SMA yang dipakai pada era 50an, 60an, 70an, 80an, 90an, dan 2000an. Metode yang dipergunakan adalah content analysis yang dikembangkan oleh Margareth H. Delgato (2009) yang dimodifikasi. Analisa konten dilakukan dalam tiga tahapan yaitu, 1) kompilasi terhadap kata, frase, kalimat, dan paragraf yang menyebutkan indigenous knowledge vocabulary yang dipakai oleh Degato dan telah dimodifikasi dengan penambahan kosa kata terkait multikulturisme di Indonesia; 2) penyusunan pernyataan arkeologi, yaitu pernyataan yang menunujukkan aktivitas, tradisi, dan cara pandang indigenous; 3) analisa kuantitatif frekuensi kemunculan muatan indigenous dalam sebuah buku. Hasil analisa menunjukkan bahwa buku-buku pelajaran Biologi untuk SMA pada era 50-an dan 60-an memuat lebih banyak unsur pengetahuan indigenous dibandingkan buku-buku pelajaran yang dipergunakan pada era 70an, 80an, 90an, dan 2000an. Pengetahuan indigenous ditemukan dengan frekuensi tinggi pada topik hewan untuk buku tahun 50an, tanaman (tahun 60-an), dan topik keragaman hayati dan ekologi (buku tahun 2000an).   Keywords: multikultural sains, indigenous knowledge, pendidikan biologi, buku ajar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MERANCANG EKSPERIMEN SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED INQUIRY DI SMP NEGERI 5 SURAKARTA KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Alanindra Saputra; Sri Widoretno; Slamet Santosa
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Hasil observasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Surakarta khusus pada kelas VIII-F menunjukkan belum optimal dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan potensi yang ada. Pembelajaran pada umumnya masih didominasi oleh guru.  Guru adalah satu-satunya sumber ilmu sehingga siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam di bidang biologi. Kegiatan percobaan umumnya jarang dilakukan, apalagi keterlibatan dalam merancang percobaan. Percobaan umumnya sudah tersedia petunjuk pelaksanaan percobaan, sehingga siswa hanya membuktikan yang sudah tersedia pada petunjuk pelaksanaan percobaan. Akibatnya keterampilan siswa dalam merancang eksperimen masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan merancang eksperimen siswa kelas VIII F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 melalui penerapan strategi Guided Inquiry. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIF SMP Negeri 5 Surakarta  tahun pelajaran 2011/2012. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran angket pembelajaran dan observasi. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Validasi data dengan menggunakan metode belah dua (split half method). Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penerapan strategi Guided Inquiry dapat meningkatkan keterampilan merancang dan melaksanakan eksperimen dalam pembelajaran Biologi. Hal ini didasarkan pada hasil observasi. Prosentase capaian indikator keterampilan merancang eksperimen berdasarkan hasil observasi siklus I adalah 47,29 (meningkat 32,82%), siklus II 56,53 (meningkat 9,24%), siklus III 71,21 (meningkat 14,68%), dan siklus IV 75,03 (meningkat 3,82%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Guided Inquiry dapat meningkatkan keterampilan merancang eksperimen siswa kelas VIII F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.   Kata kunci:  Keterampilan merancang eksperimen, Strategi Guided Inquiry.
GREEN EDUCATION IN BRIDGE CARD GAME: ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK KELAS 4 SEKOLAH DASAR PADA POKOK BAHASAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA Agus Muji Santoso; Elly Setyowati; Dwi Ari Budiretnani; Mumun Nurmilawati
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Terbatasnya beberapa daya dukung satuan pendidikan, pembelajaran lingkungan hidup pada jenjang dasar di Kota Kediri masih dilaksanakan secara konvesional. Selain itu, kajian penggunaan kartu bridge dalam dunia pendidikan belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menransformasikan fungsi kartu bridge menjadi media edukasi penanaman nilai lingkungan hidup untuk peserta didik sekolah dasar kelas 4 pada materi saling ketergantungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif - kualitatif. Sintesis produk diawali dari studi kasus yang dilanjutkan uji coba satu kali di SDN Mojoroto I, Kediri. Produk diujicobakan dan disempurnakan sebanyak tiga kali, pada tiga sekolah dasar berbeda di Kota Kediri (SDN Mojoroto II, SDN Blabak III, SDN Rejomulyo). Efektifitas metode diketahui dengan menggunakan indikator tes ranah kognitif dan afektif melalui pre dan post test, kemudian dianalisis dengan uji t berpasangan. Data ranah psikomotor diperoleh dengan observasi non partisipan dan terstruktur, selanjutnya dianalisis dengan membandingkan skor perolehan dengan skor kriterium kemudian dibandingkan dengan KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai tes ranah kognitif (df=11, n=12) pada tahap pengujian I tidak signifikan (thit 1,185< ttabel 1,796), sedangkan tahap II dan III ada perbedaan yang signikan (secara berurutan: thit 2,4391 > ttabel 1,796 dan thit 2,3592 > ttabel 1,796) dengan rata-rata N-Gain tahap I, II, III sebesar 0,02; 0,08; dan 0,15; (2) hasil tes ranah afektif (df=11,n=12) pada tahap I, II, dan III menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (pada ttabel 1,796) secara berurutan: 0,4939; 1,4776; 0,8013, sedangkan N-Gain nya berurutan 0; 0,08; 0,06; (3) ketuntasan ranah psikomotor  tahap I, II, III sebesar 85%, 85%, 83%. Adapun rata-rata validasi metode yang dilakukan sebanyak tiga kali sebesar 97,53. Kompleksitas aspek-aspek pembentukan nilai pada ranah afektif peserta didik menjadi salah satu faktor bahwa produk ini belum memberikan hasil yang lebih optimal pada ranah afektif.   Kata kunci:  bridge card game, pembelajaran lingkungan hidup, siswa sekolah dasar.